TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) menyebut penyaluran kredit pada 2022 adalah Rp 9,4 triliun. Jumlah kredit tersebut tumbuh 76 persen dibandingkan penyaluran kredit tahun sebelumnya.
Hal ini diungkap Wakil Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris dalam acara Media Briefing: Kinerja Keuangan Bank Jago 2022 di Jakarta pada Jumat, 16 Maret 2023. Dalam acara itu, Arief menyebut lending maupun funding Bank Jago tumbuh sangat baik pada tahun lalu.
Baca Juga:
"Di sisi lending itu kita tumbuh 70-80 persen. Akhir 2022 total pembiayaan kita, baik itu konvensional lending maupun pembiayaan syariah itu mencapai Rp 9,4 triliun," kata Arief.
Jadi, lanjut dia, kalau dibandingkan tahun 2021 yang hanya Rp 5,4 triliun, maka pertumbuhan penyaluran kredit tersebut tumbuh sekitar 76 persen. "Sejalan dengan pertumbuhan lending ini, kita juga tetap menjaga kualitas performance kita," tutur Arief.
Dia melanjutkan, kualitas kredit bisa dilihat dari indikator NPL atau non-performing loan alias rasio kredit bermasalah. NPL Bank Jago berada di level 1,8 persen, kata dia, yang berarti NPL perusahaan di bawah rata-rata industri perbankan. Menurut Arief, hal tersebut adalah suatu prestasi yang didukung risk management dalam memilih partner.
Selanjutnya: DPK Bank Jago selama 2022 Rp 8,27 triliun